Masyarakat global telah tiga tahun menghadapi dampak pandemi COVID-19. Selama tiga tahun inipun Indonesia terus menunjukan akt[1]vitas dan kepemimpinannya untuk mengatasi berbagai ketimpangan global dan regional, terutama di sektor kesehatan. Hal inilah yang dimajukan Indonesia selama High Level Week SMU PBB ke-77 pada 20-26 September 2022 dengan pesan utama penguatan arsitektur kesehatan global.
Partisipasi Menlu RI dan Menkes RI merupakan sinergi untuk mema[1]jukan kolaborasi global dan meng[1]galang dukungan global untuk akselerasi transformasi kesehatan nasional. Menkes RI bersama Dir[1]jen WHO telah menyelenggarakan High Level Side Event untuk Progress and Multisectoral Action Towards Achieving Global Targets to End TB, sebuah kolaborasi untuk mengatasi isu kesehatan global yang tertinggal selama pandemi. Menkes juga hadir dalam The Global Fund 7th Replenishment Conference. Momen inilah kali pertama Indonesia menyampaikan pledges untuk Global Fund, forum mekanisme yang dibentuk oleh PBB untuk menghimpun dana untuk memerangi penyakit Tuberkulosa, HIV/AIDS, dan Malaria.
Menlu RI terus memperjuangkan kebijakan luar negeri Indonesia untuk kesehatan global di era pandemi yang terbagi ke dalam dua fokus, yaitu jangka pendek mendorong kesetaraan akses yang berkeadilan untuk semua negara guna memenuhi kebutuhan produk kesehatan (vaksin, terapeutik, diagnostik, dan APD); dan jangka panjang meningkatkan kemandirian kesehatan negara berkembang, utamanya Indonesia, untuk memastikan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon pandemi yang lebih baik, melalui peningkatan kapasitas riset dan manufaktur vaksin, farmasi, bahan baku obat, diagnostik, dan APD.
Dalam hal ini, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinannya dalam memajukan kolaborasi, solidaritas, dan kerja sama multilateral untuk penanganan COVID-19, khususnya memastikan ketersediaan dan keterjangkauan vaksin COVID-19 yang dipandang sebagai salah satu kunci mengatasi pandemi. Dalam kerangka kerja sama Access to COVID-19 Accelerator (ACT-A), Wamenkes RI telah aktif dalam Working Group manufacturing, demikian pula Dirjen Kerja Sama Multilateral yang duduk sebagai Co[1]Chair Working Group Tracking and Accelerating Progress dari manu[1]facturing VTD.
Upaya diplomasi vaksin multilateral difokuskan pada sejumlah inisiatif di bawah koordinasi PBB maupun World Health Organization (WHO), utamanya dan COVAX Advanced Market Commitment Engagement Group (AMC-EG). Indonesia juga terlibat dalam penanganan pandemi melalui inisiatif Global Action Plan for Enhanced Engagement. Melalui Presidensi G20 Indonesia, Indonesia mengusung prioritas penguatan arsitektur kesehatan global, dan mendorong terbentuknya Pandemic Fund dengan komitmen pendanaan sebesar USD 1,5 miliar.
Misi yang Delegasi RI majukan di HLW SMU ke-77 PBB adalah mere[1]vitalisasi semangat multilateralisme dalam penanganan masalah global, termasuk isu kesehatan. Indonesia telah menekankan komitmennya untuk memperkuat arsitektur kesehatan global, yaitu untuk menciptakan akses setara untuk vaksin dan peralatan medis lainnya, kemandirian negara dalam industri kesehatan, inovasi, dan dukungan pendanaan dalam memperkuat ketahanan kesehatan global, kawasan dan di tingkat nasional.
Dalam pertemuan the Global Fund 7th Replenishment Conference tang[1]gal 21 September 2022, Menkes RI untuk kali pertama menyampaikan pledges Indonesia ke Global Fund, yaitu sebesar USD 10 juta. Menkes RI juga berhasil menggalang dukungan filantropis nasional RI untuk pledges ke Global Fund, yaitu sebesar USD 2 juta dari Sinarmas; USD 1,5 juta dari Kalbe; USD 1 juta dari Paloma Foundation, dan USD 1 juta dari Tanoto Foundation sehingga Total Indonesia (pemerintah dan swasta) USD 15,5 juta. Dengan pledges ini diharapkan Global Fund dapat terus mendukung agenda Transformasi Sistem Kesehatan yang Indonesia lakuan saat ini, terutama mendukung tercapainya target-target layanan kesehatan yang nyata dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Global Fund telah membantu total pendanaan sebesar USD 1,4 miliar ke tanah air sejak 2003. Replenishment total Global Fund per 21/9 adalah mencapai USD 14,25 miliar.
Pertemuan-pertemuan seperti Political Leadership and Action on Antimicrobial Resistance; Investing in Health Systems Strengthening for Universal Health Coverage through a Primary Health Care-Oriented Approach; High-Level Event on Ending the COVID-19 Pandemic through Equitable Access to Vaccines, Tests and Treatments; The Time is Now: Unlocking Ambition for Comprehensive Solutions for Pandemic Prevention, Preparedness, and Response; Pertemuan Tingkat Menteri Foreign Policy and Global Health; Pertemuan Tingkat Menteri COVID-19 Global Action Plan; dan Side Event on Investing in Addressing Obesity juga mewarnai aktivitas Delegasi RI dalam upaya semangat kolaborasi dan kerja sama untuk melihat isu kesehatan sebagai prioritas.
Menutup kunjungan kerjanya, Menlu memimpin Pertemuan ke-10 COVAX AMC EG bersama Menteri Kesehatan Ethiopia dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada, tanggal 28 September 2022. CO[1]VAX AMC merupakan mekanisme multilateral yang bertujuan untuk menyalurkan vaksin secara gratis kepada 92 negara anggotanya. Hingga kini, 1,86 miliar dosis vaksin telah dikirim COVAX melalui jalur multilateral. Kemudian, 81 negara telah mencapai target vaksinasi 70%, termasuk Indonesia. Melalui COVAX, Indonesia telah mendapatkan 35.931.820 (7.04%) dosis vaksin COVID-19 secara gratis.
Seluruh pertemuan tersebut merupakan bentuk komitmen Indonesia untuk memajukan isu kesehatan global sebagai salah satu prioritas diplomasi. Kontribusi Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19 menempatkan Indonesia pada posisi strategis untuk menentukan dan mengawal kebijakan kesehatan global serta memperkuat kepemimpinan Indonesia dalam diplomasi kesehatan global.[1]
Add Comment