Kementerian Luar Negeri telah menyelenggarakan Indonesia – Central and Eastern Europe (INACEE) Business Forum 2022 pada tanggal 19 Oktober 2022. Mengusung tema ‘Connecting Business’, kegiatan ini diikuti 250 orang peserta secara luring maupun daring. Mereka adalah pengusaha asal Indonesia dan negara-negara Eropa Tengah dan Timur, seperti Albania, Bosnia, Polandia, Kroasia, Serbia, Slowa[1]kia, Rusia, Jerman, Rumania dan Georgia.
Dalam sambutannya, Dirjen Amerika dan Eropa Duta Besar Umar Hadi menekankan pen[1]tingnya peningkatan kerja sama dan kolaborasi perekonomian, khususnya TTI, antara Indonesia dengan negara mitra di Kawasan Eropa Tengah dan Timur. Indone[1]sia harus dapat beradaptasi dan membuka peluang baru agar dapat menghadapi tantangan global saat ini. Tentunya dengan mengedepankan semangat ko[1]laborasi dan sinergi.

Sementara itu, Ibu Shinta Kamdani, selaku Wakil Ketua KADIN bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri, memaparkan upaya KADIN dalam memayungi kalangan bisnis Indonesia dan memfasilitasi kerja sama bisnis dengan berbagai mitra dari negara sahabat. Melalui INACEE 2022, KADIN berharap kerja sama ekonomi Indonesia dengan negara mitra di Kawasan Eropa Tengah dan Timur dapat ditingkatkan, terlebih mengingat dampak konflik geopolitik dan ancaman krisis ekonomi dunia
INACEE 2022 sendiri sukses memfasilitasi penandatanganan lima kesepakatan bisnis antara pelaku usaha di Indonesia dengan mitra kerja di sejumlah negara Eropa Tengah dan Timur. Lima kesepakatan bisnis yang ditandatangani meliputi Affirmation on the Supply Agreement antara Bioton SA dengan Ferron Par Pharma[1]ceuticals; MoU on Energy Products Agency and Home Appli[1]ances Agency antara Xh&M dan Modena Indonesia; MoU antara TLT-Turbo GmBH dan PT Barata; MoU antara Intamin dan PT INKA; dan MoU antara Loesche dan PT Pindad.
Dalam INACEE 2022 dilakukan juga peluncuran buku kajian ‘Road to Poland: Kajian Potensi Ekonomi dan Risiko Polandia’ yang disusun bersama oleh KBRI Warsawa dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPE)
“Saya rasa INACEE 2022 sangat bagus ya, karena kita jadi tahu lebih banyak mengenai produk Indonesia yang berkualitas ekspor. Saya juga bisa bertemu langsung dengan beberapa mitra dan sangat potensial un[1]tuk kerjasama,” ujar Mr. Marian Skrzypiec, seorang pengusaha asal Polandia.
Pada tahun 2021, total perdagangan antara Indonesia dengan 20 negara Eropa Tengah dan Timur mencapai USD 8,67 milyar, atau naik 32,2% (yoy). Adapun, potensi kerja sama mencakup produk kopi, kakao, palm oil, produk per[1]ikanan, ban, farmasi, home ap[1]pliances, furniture dan industri strategis.
Kawasan Eropa Tengah dan Timur memang merupakan pasar potensial produk ekspor Indonesia. Jumlah penduduk kawasan ini mencapai lebih dari 410 juta orang. Sementara pendapatan per kapita rata-rata di atas USD 10 ribu dan PDB di atas USD 4 triliun. Kawasan ini juga berpotensi menjadi tujuan ekspor dan pintu masuk produk Indonesia ke Uni Eropa, Eropa Barat dan Selatan, serta Asia Tengah.
Sumber : Direktorat Eropa
Add Comment