Januari 2012

Indonesia Bangun Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Bertaraf Internasional

Indonesia Bangun Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Bertaraf  Internasional

BERBEKAL sejumlah prestasi membanggakan yang diraih oleh Kontingen Indonesia dalam mengemban misi pemeliharaan perdamaian dunia, diantaranya di Mesir dan Kongo pada tahun 1950-an yang merupakan awal dari keterlibatan Indonesia dalam misi perdamaian dunia yang bersejarah. Kemudian di Timur Tengah untuk misi pendamaian konflik Arab-Israel, penugasan dalam jumlah besar di Kamboja, serta penugasan di Bosnia atau bekas Yugoslavia, Indonesia mendirikan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI bertaraf internasional di Sentul-Bogor, dan telah diresmikan oleh Presiden SBY pada 19 Desember 2011.

Menurut Presiden, tugas pemeliharaan perdamaian ini penting bagi Indonesia, karena merupakan amanah konstitusi, yaitu “Ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Sebagaimana diketahui, jelas Presiden lebih lanjut, situasi keamanan dan perdamaian dunia hingga saat ini masih belum sebagaimana yang diharapkan, sehingga the maintenance of international peace and security itu menjadi tugas yang akan terus diemban oleh Indonesia hingga dunia ini betul-betul aman dan damai, sebagaimana tekad bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Melalui PMPP TNI ini, Indonesia ingin membekali dan meningkatkan kemampuan serta pengalaman TNI, dan dalam batas tertentu juga Polri, untuk tugas-tugas pemeliharaan perdamaian. Mengingat saat ini tidak terlalu banyak penugasan di dalam negeri seperti yang dilakukan pada waktu lalu, seperti opskamdagri di Timor Timur, Aceh, Papua, Poso hingga Maluku dan Maluku Utara.

“Keadaan di tanah air sekarang ini relatif telah normal kembali, dan Indonesia melihat sekarang ini justru yang paling banyak diperlukan adalah the military operation other than war. Inilah yang menjadi dasar bagi Indonesia menganggap penting tugas-tugas pemeliharaan perdamaian di berbagai belahan dunia” jelas Presiden. Di sisi lain, intensitas, partisipasi, dan kontribusi Indonesia dalam berbagai tugas pemeliharaan perdamaian dunia sangat tinggi, dan oleh karena itu perlu didukung oleh peace keeping center yang berkualitas dunia.  

“Indonesia adalah negara yang sangat aktif untuk berkontribusi pada misi pemeliharaan perdamaian dunia. Dan dimanapun Kontingen Indonesia mengemban tugas, dunia menilai bahwa Indonesia selalu memiliki prestasi yang baik. Tentunya penilaian ini wajib dipertahankan dan bahkan ditingkatkan” papar Presiden.

Peace keeping mission Indonesia selalu mendapatkan penghargaan yang tinggi karena disiplin, semangat, dan kinerjanya, bahkan hubungan para peace keepers Indonesia dengan masyarakat lokal, sehingga dinilai sebagai good guy. Namun demikian Indonesia pernah kehilangan peluang untuk lebih meningkatkan kontribusinya di Bosnia, dimana leadership position yang diisi oleh perwira-perwira Indonesia tidak terlalu banyak jumlahnya dikarenakan hambatan bahasa dan pengetahuan tentang peace keeping mission itu sendiri.

Indonesia ternyata juga tidak siap ketika mendapatkan penawaran pertama untuk menambah kontingen satu batalyon mekanis guna pembentukan satu komando baru dan jenderal berbintang dua sebagai force commander. Semua itu mendorong dan memberikan inspirasi untuk mendirikan peace keeping center ini.

Pada saat situasi di Libanon sangat mencekam karena perang terus berkecamuk dan belum ada tanda-tanda untuk bisa dihentikan, Indonesia aktif berdiplomasi menyerukan  gencatan senjata yang kemudian disusul dengan penggelaran peace keeping mission di perbatasan Libanon-Israel. Indonesia aktif berdiplomasi di PBB dan negara-negara OKI, aktif berkomunikasi ke Libanon dan Israel melalui pihak ketiga dan meyakinkan bahwa Indonesia sangat siap untuk menggelar pasukan perdamaian di Libanon dalam situasi seperti itu. Persoalannya kemudian adalah bagaimana Indonesia bisa melakukan pengiriman pasukan pemelihara perdamaian secara cepat, rapid deployment ke Libanon.

Permasalahan-permasalahan itulah yang mendorong Indonesia untuk benar-benar mempersiapkan diri dengan lebih baik. Dunia memerlukan satuan mekanis yang dapat digelar dengan cepat untuk berbagai tuntutan. “Ini menjadi catatan, bahwa alangkah baiknya jika Indonesia mempunyai satuan mekanis sebagai stand by force yang siap siaga untuk diberangkatkan ke mana pun” jelas Presiden.

Terkait dengan hal tersebut, Presiden berharap agar PMPP TNI ini menjadi kawasan pendidikan, pelatihan, dan kajian yang lengkap, termasuk tempat untuk international event, seperti konferensi atau seminar yang berkaitan dengan international peace and security. “Kita ingin menjadikan kawasan ini sebagai peace keeping center, stand by force base satuan mekanis tingkat batalyon plus, pusat latihan tanggap darurat menghadapi bencana dan juga pelatihan counter terrorism” harap Presiden.

Di PMPP TNI ini juga akan dibangun kampus Defence University dengan fasilitas yang lengkap, diantaranya ada language center yang terdiri dari general language dan specialized language yang berkaitan dengan tugas-tugas peace keeping, counter terrorism, disaster relief operation dan juga fasilitas untuk international military competition.

Untuk itu Presiden SBY berharap agar para sesepuh dan veteran peace keeping mission dapat bersama-sama Pemerintah mengembangkan PMPP TNI ini, dan menjadikannya sebagai rumah bagi the Indonesian peace keepers. Presiden SBY juga berharap agar para sesepuh dan veteran bersedia menjadi guest speaker untuk melengkapi proses pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan.

Bagaimanapun pembangun peace keeping center ini merupakan bagian dari institusi yang lebih besar, yaitu The Indonesian Peace and Security Center yang bertujuan agar kontribusi Indonesia bagi pemeliharaan perdamaian dunia berjalan semakin mengemuka dan semakin nyata.[]

 

About the author

admin

Add Comment

Click here to post a comment

Don`t copy text!