Surat Pembaca

Surat Pembaca Edisi No. 119 September 2022

Kunjungan Presiden RI ke Rusia dan Ukraina benar-benar mengejutkan dunia global. Belum pernah ada sejarah pemimpin dunia yang berani berkunjung ke negara yang sedang berperang. Entah sebuah kenekatan atau sudah diperhitungkan secara matang dari sisi keamanan, misi Indonesia datang secara langsung ke Ukraina dan Rusia benar-benar patut diapresiasi. Indonesia menunjukkan kelasnya sebagai Pemimpin G20 yang membawa misi perdamaian dan juru damai.

Mengenai efektivitas dan hasil konkret adanya jalan damai pasca kunju[1]ngan, itu soal lain. Tentu mendamaikan pertikaian antar dua negara tidaklah semudah membalik telapak tangan. Butuh proses panjang dan bertahap untuk sampai pada titik perdamaian dan terselesaikannya konflik yang terjadi. Namun, yang perlu dicatat, Indonesia sudah berani melangkahkan kaki. Negara kita sudah bertindak beberapa langkah lebih progresif untuk memberikan teladan pada negara-negara lain terkait pentingnya peran serta, partisipasi, dan kontribusi negara lain dalam mengintervensi peacebuilding di belahan dunia lainnya.

Kita tentu berharap pemimpin berikutnya pasca Jokowi nanti juga memiliki keberanian, gebrakan, dan langkah-langkah solutif-produktif dalam ikut menciptakan perdamaian dunia. Sebagaimana amanat Alinea Ketiga Pembukaan UUD 1945 yang secara gamblang menyatakan “… ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”, maka siapapun pemimpinnya, dan sampai kapanpun, amanat tersebut sejatinya terus dihidupkan sebagai bagian dari kebijakan luar negeri Indonesia.

Syifa Syarif, Depok

About the author

admin

Add Comment

Click here to post a comment

Don`t copy text!