Oktober 2013

Olah raga dalam dimensi politik luar negeri indonesia

Olah raga dalam dimensi politik luar negeri indonesia

Pemerintah Indonesia telah menjalin kerja sama bilateral di bidang pemajuan olahraga dengan berbagai negara sahabat, baik melalui perjanjian maupun Nota Kesepahaman.

Olahraga merupakan bagian dari Politik Luar Negeri. “Olahraga adalah bagian dari diplomasi publik dan sarana untuk menjalin persahabatan dan perdamaian antar negara”. Demikian disampaikan Menlu RI Marty M. Natalegawa pada penandatanganan MoU antara Kemlu dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tentang Kerja Sama Peningkatan Kualitas Prestasi Olahraga Nasional di Ruang Rapat Menlu RI (17/07).

“Ketika berbicara tentang Serbia, orang akan berfikir tentang tenis dan prestasi olahraga tenis di negara tersebut, kita ingin ketika orang berbicara tentang Indonesia mereka akan berbicara prestasi di bidang bulutangkis”, ujar Menlu Marty.

Kepada Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman beserta jajarannya, Menlu RI meyakinkan bahwa Kemlu akan senantiasa membantu KONI dalam meningkatkan prestasi olahraga nasional. Hal ini, menurut Menlu RI adalah hal penting dalam upaya mempromosikan suatu negara di mata dunia.

Menurut Menlu Marty, MoU antar kedua Kementerian/Lembaga merupakan sebuah awal yang baik. Selanjutnya, perlu juga bagi keduanya untuk mempunyai tujuan dan program yang jelas dalam meningkatkan prestasi olahraga nasional.

Mengingat pendidikan dan pelatihan atlet nasional di negera lain merupakan hal penting, Menlu RI menyampaikan bahwa Kemlu akan menyediakan data-data yang diperlukan KONI Pusat. “Kemlu, melalui Perwakilan RI di masing-masing negara akreditasi akan mendata seluruh kerja sama dan kemungkin-an kerja sama di bidang olahraga”, pungkas Menlu RI.

Di samping itu, Menlu RI menegaskan pentingnya ”program of action” dan kebijakan yang jelas dan tertata tentang peningkatan pres-tasi atlet nasional sebagai tindak lanjut dari MoU yang ditandatangani kedua instansi. “Konsolidasikan apa yang dibutuhkan KONI dan Kemlu akan tawarkan apa yang bisa kita bantu”.

Hingga saat ini, KONI telah memiliki kerja sama yang erat dengan sejumlah Perwakilan RI salah satunya, KBRI Beijing. “Kami sudah tiga kali mengadakan kunjungan ke KBRI Beijing dan kini kami memiliki kerja sama peningkatan prestasi atlet nasional melalui pendidikan dengan Capital University for Physical Education and Sports di Beijing”, ungkap Ketua Umum KONI Pusat.

Edukasi dan Sport Intelligence, tambah Tono Suratman, merupakan hal yang paling esensial. kedua hal ini sangat dibutuhkan dalam meningkatkan prestasi atlet nasional sekaligus memetakan kekuatan kita di mata dunia. “Untuk itu, kerja sama kami dengan Perwakilan RI merupakan hal yang sangat penting”, ujar Tono.

Secara umum, Tono mengungkapkan bahwa kerja sama luar negeri akan mampu memperbaiki prestasi atlet nasional dan secara luas olahraga di Indonesia.

Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik, Dubes A.M. Fachir juga menyampaikan bahwa dengan adanya kerja sama dengan Perwakilan RI dan negara lain, hal ini akan semakin memudahkan KONI untuk membuat kebijakan.

Pemerintah Indonesia sendiri hingga saat ini telah menjalin kerja sama bilateral di bidang pemajuan olahraga dengan negara sahabat, baik melalui perjanjian maupun Nota Kesepahaman, antara lain dengan Sudan (2009), Argentina (2009), Laos (2011), Filipina (2011), Portugal (2012), Timor Leste (2012), Kroasia (2012), Kuba (2013), Ukraina (2013) dan Papua Nugini (2013).

Pencak Silat Mendunia

Selain bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional dan meningkatkan peluang kerja sama internasional di bidang olahraga, MoU ini juga ditujukan untuk mempromosikan seni bela diri tradisional pencak silat.

Terkait hal ini, Dirjen Fachir menyampaikan bahwa saat ini KONI dan Kemlu sedang mempromosikan olahraga Pencak Silat untuk dapat mendunia. “Olahraga adalah juga media promosi kebudayaan untuk itu merupakan tujuan kami bahwa olahraga Pencak Silat dapat ditandingkan dalam olimpiade nanti”, ujar Fachir. Saat ini, tercatat 42 negara sudah mengakui Pencak Silat.

        MoU ini ditandatangani oleh Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Dubes A.M. Fachir dan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman dengan disaksikan oleh Menlu di Ruang Rapat Menlu RI. (Sumber: Dit. Diplik/Dit. Infomed/PY)

About the author

admin

Add Comment

Click here to post a comment

Don`t copy text!